KOMPAS.com - Omnivour hadir di tengah pandemi Covid-19 dengan menawarkan beragam makanan sehat.
Hidangan sehatnya dibuat tanpa MSG, tanpa pengawet, dan menggunakan bahan makanan segar yang diproduksi tanpa pestisida.
Meski begitu, pemilik Omnivour, Yasinta Dewi Pradina, mengatakan bahwa pelanggannya bisa menikmati aneka sajian yang biasa disantap sehari-hari.
"Karena Omnivour itu diambil dari omnivora yang berarti pemakan segala. Kami menyediakan makanan dari nutrisi hewani sampai plant-based, ada semua," kata Yasinta ketika ditemui Kompas.com, Rabu (22/2/2023).
Kategori hidangan yang tersedia di Omnivour terbagi menjadi lima, yakni Rice Box, Salad, Bebas Gluten, Rolls, dan aneka minuman sehat.
Menu Omnivour di antaranya terdiri dari SG Mania Rice Box, Mipan alias Mie Papan, Vegetarian V-Roll, Salad Wrap, Dimsum Gluten Free, Taco Sushi, Shirataki Mie Ayam, dan Salad Buah.
Harga menu sehat Omnivour berkisar Rp 15.000. Paling mahal, seporsinya dijual Rp 68.000 untuk menu katering.
Pilihan menu kateringnya berbeda setiap minggu. Katering sehat ini akan menawarkan rancangan set menu pada pelanggan via pesan maupun unggahan di media sosial.
Contoh lauk katering Omnivour adalah Plecing Kangkung, Beef Tumis Jagung, Telur Dadar, dan Sate Lilit Ikan.
"Katering sehat Omnivour bisa dipesan per minggu seharga Rp 325.000. Menu hariannya bisa buat makan siang atau makan malam, pilih salah satu," tutur Yasinta.
Omnivour juga menyediakan berbagai pilihan hamper yang terdiri dari Frozen Gift, Personal Boost, Dimsum, Brownie, Shirataki Mie Ayam, Western Parsel, Detox Hampers, Energy Boost, Vegetarian Hamper, dan Family Boost.
Harga hamper sehatnya berkisar Rp 50.000-an hingga Rp 300.000-an.
Menu sehat Omnivour bisa dipesan melalui Instagram @omnivour.id, WhatsApp di 0813 3838 5157, dan aplikasi ojek online.
Khusus pemesanan melalui aplikasi ojek online, pelanggan bisa melihat besaran kalori untuk setiap menunya.
Omnivour menerima pesanan dari Jakarta, Depok, dan Sekitarnya. Pesanan akan dikirim dari Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Baca juga:
Bermula dari ghost kitchen
Rice box makanan sehat dari Omnivour.Tepat dua tahun lalu, Yasinta resmi mendirikan Omnivour di sebuah ruko yang difungsikan menjadi dapur. Tempat ini dikenal dengan istilah ghost kitchen.
Pelanggan tidak bisa datang untuk menyantap sajian sehatnya, melainkan harus memesan lebih dulu melalui pesan maupun ojek online.
Yasinta pun mulai mengenalkan Omnivour pada teman dekatnya. Memberi sampel makan kepada mereka untuk mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan, baik dari segi bentuk maupun rasa.
Hal yang sama masih diterapkan sampai saat ini. Ia menuturkan, Omnivour dengan senang hati memberi sampel makanan sehat bagi calon pelanggannya yang masih ragu untuk membeli.
Saat itu, Yasinta mengirim makanannya ke Jakarta, Depok, dan Bekasi. Fasilitas berupa gratis ongkos kirim untuk pelanggan dengan radius maksimal delapan kilometer pun siap diberikan.
Pembukaan Omnivour disambut baik. Selain pesanan ulang dari para temannya, pelanggan online pun mulai bermunculan.
"Waktu pandemi saat itu, orang-orang ramai memesan pada pagi, siang hari pukul 11.00, dan ramai lagi pukul 16.00," jelasnya.
Konsep ghost kitchen memudahkan Yasinta saat menjalankan bisnis makanan pada pandemi Covid-19.
Kini, seiring membaiknya kondisi Indonesia, Omnivour sudah mulai melayani pembelian sendiri dengan take away atau self pick up.
"Cuma ghost kitchen memang kekurangannya terbatas. Harus promosi via media sosial, tidak bisa melayani pembelian tiba-tiba untuk makan di tempat," kata Yasinta.
Baca juga:
Motivasi hidup sehat
Mi shirataki dari Omnivour.Sebelum meresmikan bisnis makanan sehat dan konsep ghost kitchen sedemikian rupa, ada alasan kuat yang meyakinkan Yasinta untuk memulai usahanya.
Ia bercerita, ada anggota keluarganya yang menderita diabetes dan berakhir meninggal dunia.
Yasinta yang kala itu mengidap maag dan obesitas, berpikir bahwa penyakit seharusnya tidak menghalangi diirnya untuk berkarya melalui pekerjaannya. Terlebih di usia muda.
"Kok hidup gitu-gitu saja, kerja tetapi tidak bisa menikmati hasilnya. Itu titik balik sampai akhirnya mengubah gaya hidup dan pola makan dengan konsultasi ke ahli gizi," terang Yasinta.
Hobi masak yang sudah ditekuninya sejak lama sedikit berubah konsep dengan membuat hidangan menggunakan perhitungan.
Pola makan sehatnya ia tekuni hingga sempat mendirikan bisnis makanan bernama Jajan di Dapur. Mencoba peruntungan sembari menunggu sidang akhir untuk gelar magisternya.
Perpaduan hobi dan perubahan pola hidup yang dijalaninya, mengantarkan Yasinta pada ratusan pesanan menu sehat di bisnisnya saat itu.
Omnivour pun kembali didirikan setelah sempat bekerja di salah satu perusahaan rintisan dan tidak melanjutkan bisnis pertamanya itu.
"Dapurnya juga sempat pindah. Tadinya di ruko kaca, full kitchen. Sekarang memasak di rumah dan mendesain ruang tamu menjadi dapur," ujar Yasinta.
Omnivour kini rutin memproduksi menu sehat yang dibuat oleh tim berisi tiga orang perempuan dengan mengusung konsep women empowerment.
Ke depan, Yasinta berencana membuka kafe makanan sehat di ruang kosong depan rumahnya, memudahkan para pelanggan untuk menikmati makanan sehat secara langsung.
Baca juga:
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Omnivour, Katering Sehat di Jakarta yang Tawarkan Menu Mulai Rp 15.000 - Kompas.com - KOMPAS.com
Read More
No comments:
Post a Comment