Rijsttafel, jamuan makan ala Belanda yang masih bisa dinikmati hingga kini. Ada sate klopo, mangut iwak pe dan beragam hidangan lezat lain.
Rijsttafel sudah ada sejak zaman kolonial Belanda. Merupakan cara menyajikan makanan tradisional dengan balutan budaya Eropa, dalam hal ini Belanda.
Apa Itu Rijsttafel?
Secara harfiah, rijsttafel yang terdiri dari dua kata yaitu rijst yang berarti nasi dan tafel berarti meja atau jika digabungkan menjadi meja nasi. Jamuan ini menghidangkan nasi sebagai makanan utama.
Kemudian dilengkapi dengan aneka lauk untuk teman makan nasi yang diracik dengan bumbu tradisional. Harus ada sayuran, lauk daging atau ikan, serta sambal yang tak boleh ketinggalan.
Kalau nasi dan aneka lauk-pauk menggambarkan budaya pribumi, budaya Belanda didukung dengan penggunaan piranti seperti sendok, garpu, dan pisau. Biasanya piranti makannya menggunakan bahan perak.
Baca Juga: Rijsttafel, Warisan Kuliner Masa Kolonial Abad 19 yang Masih Eksis
Rijsttafel Masa Kini
 Nostalgic Rijsttafel by Sisca Soewitomo Foto: dok. Fairmont Hotel Jakarta |
Pada zamannya, rijsttafel menjadi hidangan istimewa di hotel maupun restoran mewah. Untuk bernostalgia, 1945 Restaurant yang berada di Fairmont Hotel Jakarta menyediakan Nostalgic Rijsttafel dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia.
Tak hanya rijsttafel biasa, tapi lebih istimewa karena kehadiran Sisca Soewitomo, seorang pakar kuliner senior. Semua makanan yang disajikan pada rijsttafel ini menggunakan kreasi dan resep dari Sisca Soewitomo.
Ada 8 menu yang dihidangkan saat jamuan rijsttafel. Terdiri dari hidangan pembuka, utama, dan penutup.
Di antaranya ada asinan, sayur lodeh, mangut iwak pe, udang bumbu acar, ayam santan kemangi, sate kelapa (sate klopo), tumis kembang pepaya, dan srikaya pandan nangka. Semua menu merupakan favorit Sisca Soewitomo.
"Sejak kecil saat saya tinggal di Surabaya bersama ibu dan nenek saya, saya sering melihat mereka memasak mangut iwakpe. Iwak pe itu sebutan untuk ikan pari yang sudah melalui proses pengasapan. Ikan ini dibeli di pasar, dibersihkan dan diberikan bumbu-bumbu ulekan. Melihat iwak pe itu memang kurang cantik, tapi ketika dimasak sangat lezat apalagi jika disantap bersama-sama," ujar Sisca Soewitomo.
"Hidangan lainnya yang begitu berkesan adalah Sate Kelapa. Saat pulang sekolah saya melewati kedai sate kelapa milik orang Madura. Dagingnya sangat enak karna dibalur bumbu kelapa dan kemudian dipanggang kembali, Di 1945 kami menggunakan daging short rib yang sudah di sous vide selama 72 jam," lanjut Sisca Soewitomo.
Baca Juga: RM Padang Beringin Sawo: Makan Gulai Cumi dan Tunjang Dilayani 'Kaesang Pangarep'
Simak Video "Lada Jadi Rempah Indonesia yang Paling Diminati Pasar Internasional"
[Gambas:Video 20detik]
Rijsttafel dengan 8 Menu Kreasi Sisca Soewitomo Disajikan di Resto Ini - detikFood
Read More
No comments:
Post a Comment