Wali Kota (Walkot) Depok M Idris mengaku ada kesalahan dalam program pemberian makanan tambahan (PMT) untuk mengatasi stunting. Ia menyebutkan program ini kali pertama dikerjakan Pemkot Depok.
"Secara gizi oke, pastinya ada kesalahan-kesalahan, ada hal-hal yang memang dilakukan oleh teman-teman dan ini program pertama di Kota Depok," kata Idris dalam sambutannya dalam acara Raperda APBD 2024 di Ruang Paripurna DPRD Depok, Rabu (22/11/2023).
Maka, kata Idris, UMKM kurang jeli memahami makanan tambahan untuk balita stunting. UMKM dinilai terbiasa memberikan makanan untuk balita yang tidak stunting.
"Padahal ini adalah makannya tambahan bukan makanan pokok, bukan masalah ASI. ASI tetap dilakukan malah makanan pokoknya juga tetap dilakukan, tapi makanan tambahan, makanya dilakukan setiap pada waktu jam 9/10. Sekali lagi bukan makanan inti atau makan pokok," ucapnya.
"Kalau makanan inti makanan pokok, selalu dalam pantauan dari Dinas Kesehatan lewat puskesmas-puskesmas dan posyandu-posyandu untuk diberikan edukasi oleh ibu-ibu, termasuk ibu-ibu hamil yang memang bayinya itu diduga akan berpotensi stunting. Jadi diberikan makanan dan sayuran untuk mereka," tambahnya.
Sorotan Netizen
Sebelumnya, makanan tambahan untuk mencegah stunting di Depok menjadi sorotan karena berisi tahu dan nugget. Padahal anggarannya mencapai Rp 4,9 miliar.
Selain itu, sorotan tertuju pada stoples makanan yang bergambar Walkot dan Wakil Walkot Depok. Hal itu disorot karena anggarannya berasal dari APBN.
Pemkot Depok kemudian menjelaskan bahwa makanan itu disajikan sesuai resep dari UNICEF yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Pemkot Depok juga menyatakan akan mengganti stiker di stoples tersebut.
(isa/isa)Walkot Depok Akui Ada Kesalahan di Menu Stunting: Ini Program Pertama - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment