Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menanggapi soal menu makanan tambahan cegah stunting di Depok yang jadi sorotan. Muhadjir menilai, menu dalam program makanan tambahan itu tidak layak.
Muhadjir mulanya tak menyoal soal masalah pendistribusian atau stoples yang dipakai untuk menu stunting itu. Dia mengatakan terpenting dalam program pencegahan stunting yakni kandungan gizinya.
"Saya tidak mempersoalkan soal distribusi dan seterusnya, tapi pantas tidak, itu memang betul-betul layak nggak program makanan tambahan yang diberikan kepada anak maupun ibu yang sedang menyusui itu," kata Muhadjir, usai hadiri seminar 'Bersama Cegah Silent Pandemic Resistansi Antimikroba', di Jakarta, Senin (20/11/2023).
Muhadjir pun mengimbau agar anggaran program stunting tidak habis dipakai untuk pendistribusian ke warga. Dia mengatakan distribusi bisa diserahkan ke masing-masing desa.
Selain itu, lanjut Muhadjir, agar makanan untuk program stunting terpenuhi gizinya bisa dimasak oleh penggerak PKK. Dia mengatakan menu stunting bisa bervariasi.
"Program ini untuk meningkatkan atau menambah mereka yang mengalami gizi kurang, terutama mereka yang sedang hamil, ibu hamil dan anak di bawah 2 tahun. Menurut saya itu tidak usah dikoordinasi sampai tingkat kabupaten/kota kalau itu membebani biaya. Kan bisa diserahkan kepada ketua penggerak PKK, istri Kepala Kelurahan, istri Kepala Desa, untuk memasakan sehingga lebih bisa dipertanggungjawabkan," paparnya.
Muhadjir pun sudah mengetahui perihal menu stunting di Depok. Menurutnya, makanan tambahan yang disediakan tidak layak.
"Jadi masalahnya adalah saya belum melihat potensi untuk diteliti.. tapi kalau saya baca dari penjelasan wartawan, itu sangat tidak layak untuk makanan tambahan. Karena makanan tambahan itu harus memenuhi syarat dan karbohidrat, protein hewani, vitamin, mineral, harus betul-betul memenuhi syarat cukup, terutama yang saya lihat dari sisi penyediaan protein hewaninya yang kurang," katanya.
Muhadjir mengimbau kepada pemerintah daerah agar tidak sembarangan dalam memberikan menu makanan pada penanganan Stunting. Sebab, lanjut dia, hal itu berkaitan dengan target Pemerintah dalam penurunan stunting 14 persen pada tahun 2024.
"Dan saya minta betul kepada semua ya, semua kepala daerah tak main-main dengan penyediaan makanan tambahan ini untuk penanganan stunting ini karena ini berkaitan target Pak Presiden yang 14 persen, kemudian juga jangka panjang menyiapkan generasi emas 2045. Mereka yang sekarang baru lahir atau umur 3 tahun kan nanti di tahun 2045 itu sekitar 23 tahun. Berarti memang mereka dibutuhkan tenaganya ke depan untuk mengisi Indonesia pasca 2045 itu," pungkasnya.
(idn/idn)Menko PMK soal Menu Stunting di Depok: Tak Layak untuk Makanan Tambahan - detikNews
Read More
No comments:
Post a Comment