Keberadaan garam dalam masakan masyarakat sehari-hari di Indonesia, sudah tak bisa dipisahkan lagi. Kebutuhan garam Indonesia baik untuk kebutuhan industri maupun konsumsi pun terus meningkat sejak 2016 hingga 2020.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, diperkirakan kebutuhan total garam yakni 4,5 juta ton. Jumlah tersebut naik 7,26 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mmemperkirakan pada 2020 produksi garam yakni 1,26 juta ton.
PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto) sebagai salah satu produsen bumbu masak di Indonesia, terus berusaha membantu kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan untuk masa depan, dengan mengikuti arahan pemerintah RI dalam mempraktekkan ekonomi sirkuler. Salah satu andalannya adalah Ajifol, pupuk daun (foliar fertilizer) yang merupakan produk samping dari proses produksi Monosodium Glutamat (MSG).
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
Melihat kawasan Lembang (Kab. Bandung) merupakan kawasan agro-industri yang potensial untuk berkembang, tim Corporate Communications Dept & Agriculture Development Dept Ajinomoto bekerjasama dengan Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran (UNPAD) berinisiatif untuk memberikan edukasi terkait keunggulan produk Ajifol, praktik pemupukan yang baik. Tak ketinggalan pula, inspirasi menu makanan menggunakan konsep Bijak Garam, kepada para petani anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Lembang di Packing House Lembang, Cikidang, Kab. Bandung Barat, Kamis (13/7/2023).
Untuk meningkatkan harapan hidup sehat ibu-bapak petani yang hadir Sakinah, Nutrition & Education Section, Corporate Communications Dept – PT Ajinomoto Indonesia, memberikan pemahaman mengenai konsep gizi seimbang, Bijak Garam, serta keamanan dan manfaat MSG. Pemaparan mengenai konsep gizi yang seimbang ini disertai juga demo masak menarik yang memberikan inspirasi menu simpel “Bakso Sayur Umami” dan “Otak-Otak Tahu ala Masako” yang dibawakan oleh Chef Eki Nugraha Kramadibrata.
Menurut Sakinah, dalam upaya memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengganti konsep yang dulunya Empat Sehat Lima Sempurna menjadi Pedoman Gizi Seimbang. Pedoman ini berisi ajakan, di antaranya untuk makanan bergizi seimbang dan bervariasi, makan makanan tinggi protein, minum air putih yang bersih dan matang dengan jumlah yang cukup, dan Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak.
"Ajinomoto juga saat ini sedang menggiatkan kampanye Bijak Garam yang memang sejalan dengan pedoman tersebut terkait pengurangan asupan Gula, Garam, Lemak (GGL) dalam konsumsi sehari-hari," ungkapnya. Melalui kampanye Bijak Garam, Sakinah melanjutkan, Ajinomoto ingin mengedukasi masyarakat tentang pentingnya diet rendah garam dan mengajak keluarga Indonesia untuk hidup lebih sehat dengan mengurangi asupan atau penggunaan garam dalam mengolah makanan.
Namun tetap bisa memperoleh cita rasa yang tinggi. Pengaplikasiannya pun cukup mudah. Yakni, hanya dengan mengurangi penggunaan garam yang semula dua sendok teh (sdt), menjadi satu sdt garam ditambah ½ sdt MSG, untuk satu liter air atau kuah dalam menu masakan.
Inspirasi Menu Sehat dengan Konsep Bijak Garam | digitaldonat - digitaldonat
Read More
No comments:
Post a Comment