Rechercher dans ce blog

Saturday, February 25, 2023

Aturan Makan ala Menu Diet Puasa 'Intermittent Fasting', Cara Sehat untuk Menurunkan Berat Badan - MSN

TRIBUNJATIM.COM - Pernah dengar tentang menu diet puasa?�

Menu diet ini cukup populer, dikenal sebagai intermittent fasting atau IF.�

Intermittent fasting merupakan salah satu menu diet sehat untuk menurunkan berat badan.�

Selain itu, menu diet intermittent fasting juga baik untuk kesehatan tubuh dan dinilai mampu memperpanjang umur.

Melihat dari nama, menu diet ini mengharuskan para pelaku diet berpuasa setidaknya dua kali dalam satu minggu.

Berikut selengkapnya tentang menu diet intermittent fasting dan aturan makannya.�

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews�TribunJatim.com

Ahli diet terdaftar, Anna Taylor mengungkapkan panjang lebar mengenai diet intermiten, serta kelebihan dan kekurangan diet tersebut.

Diet intermiten fokus mengurangi kalori diet intermiten kerap digambarkan sebagai pola atau siklus puasa.

Diet puasa bukan berarti membuat tubuh merasa lapar, namun mengurangi asupan kalori untuk jangka waktu yang singkat.

Gagasan dari diet ini adalah, tubuh kita merasa puas makan dalam porsi yang lebih kecil sekaligus mengurangi keinginan untuk memakan camilan yang tidak sehat.

Sebelum mengenal menu diet intermittent fasting lebih jauh, para pelaku diet tidak boleh berada pada kategori ini.

Ya, tidak sembarang orang dapat melakukan menu diet puasa ini.

Baca juga: Menu Diet Ampuh Menurunkan Berat Badan saat Puasa Ramadan 2023, Konsumsi 7 Makanan Ini untuk Sahur

Orang-orang tersebut adalah:

  • Orang-orang yang ada gangguan rohani. Artinya, memiliki masalah dengan pola makan, misalnya makan lalu dimuntahkan, atau takut dengan makanan, dan memiliki gangguan kecemasan.
  • Punya penyakit medis, atau minum obat-obatan tertentu secara rutin. Misalnya, diabetes, penyakit hormon seperti gangguan tiroid, hingga, gangguan ginjal atau hati.
  • Mereka yang ingin punya anak dan ingin hamil. Sebab meski jarang, ada perempuan yang tidak mengalami menstruasi setelah melakukan intermittent fasting, yang tentu akan mengganggu proses reproduksi.
  • Anak-anak di bawah 18 tahun

Baca juga: 6 Menu Diet Pengganti Nasi untuk Sarapan, Kenyang Lebih Lama, Cara Sehat Menurunkan Berat Badan

Baca juga: Alpukat Menu Diet Cepat untuk Mengecilkan Perut Buncit? Aturannya: Jangan Dicampur Susu Kental Manis

"Jika kita berisiko mengalami gangguan makan, jangan mencoba diet puasa apa pun," saran Taylor.

"Diet intermiten juga diketahui meningkatkan kemungkinan makan berlebihan pada beberapa orang karena pembatasan tersebut."

Kenali pula efek samping yang mungkin menyertai dari pola makan ini, seperti mudah marah, kekurangan energi, rasa lapar terus-menerus, sensitif akan perubahan suhu, serta performa kerja dan aktivitas yang buruk.

Solusinya, hubungi dokter agar mereka dapat mengecek kondisi kesehatan kita dan menentukan apakah diet intermiten adalah diet yang tepat bagi kita atau tidak.

Ilustrasi - Menu diet intermiten fasting dan aturannya. (freepik.com) © Disediakan oleh TribunJatim.com Ilustrasi - Menu diet intermiten fasting dan aturannya. (freepik.com)

Cara kerja diet intermittent fasting

Ada beberapa pendekatan yang efektif untuk menerapkan diet puasa, namun hal itu tergantung dari diri kita.

"Jika kita ingin mencoba diet intermiten, cobalah mencari tahu mana yang terbaik bagi kita," ujar Taylor.

"Kemungkinan diet itu membutuhkan beberapa percobaan dan kesalahan lebih dulu."

Dijelaskan Taylor, sebagian orang dapat berpuasa selama 16 jam dan membatasi waktu makan hanya delapan jam dalam sehari, seperti dari pukul 09.00-17.00.

Sedangkan, beberapa orang mungkin kesulitan berpuasa selama itu dan perlu mengurangi durasi puasa mereka.

Baca juga: 5 Makanan Rendah Kalori untuk Sahur, Menu Diet Sehat Jaga Daya Tahan Tubuh Selama Ramadan 2023

Metode diet puasa

Kita perlu mengetahui metode diet intermiten yang cocok agar dapat memertahankan nutrisi dalam diet secara keseluruhan dan tidak merugikan diri sendiri nantinya

"Penurunan berat badan bukanlah pendekatan yang general untuk setiap orang," kata Taylor.

"Diet intermiten mungkin diet berkelanjutan bagi sebagian orang, sedangkan sebagian lain menyadari pendekatan ini tidak cocok bagi mereka."

Taylor menjelaskan beberapa metode diet intermiten yang populer.

Puasa juga dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan salah satunya mengurangi berat badan dan obesitas.

Namun sayangnya, banyak orang yang tidak paham bagaimana caranya berdiet saat berpuasa dengan benar.

Puasa juga dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan salah satunya mengurangi berat badan dan obesitas.�

Baca juga: Daftar Buah-buahan untuk Menu Diet Mengecilkan Perut Buncit, Coba Camilan Apel Agar Tak Cepat Lapar

Baca juga: 5 Menu Diet Viral yang Sebenarnya Malah Bikin Gemuk, Larangan Makan di Atas Jam 7 Malam Tak Benar?

1. Makan dengan batasan waktu 16/8 atau 14/10

Ilustrasi cara mengatur waktu makan ala menu diet intermiten fasting. (Tribunnews.com) © Disediakan oleh TribunJatim.com Ilustrasi cara mengatur waktu makan ala menu diet intermiten fasting. (Tribunnews.com)

Pada metode ini, kita mengatur jendela (window) puasa dan makan.

Misalnya, kita berpuasa selama 16 jam dan hanya makan delapan jam dalam sehari.

"Karena kebanyakan orang berpuasa saat tidur, metode ini populer," ungkap Taylor.

"Ini lebih mudah, karena kita memperpanjang puasa semalam dengan melewatkan sarapan dan tidak makan sampai makan siang."

"Metode puasa ini lebih aman bagi banyak orang yang tertarik untuk mencoba diet intermiten pertama kalinya," imbuh dia.

Metode umum untuk cara makan dengan batasan waktu meliputi:

  • Metode 16/8: Hanya makan antara pukul 10 pagi hingga pukul enam sore
  • Metode 14/10: Hanya makan antara pukul sembilan pagi hingga pukul tujuh malam
  • Metode ini dapat diulang sesuai keinginan, atau dilakukan sekali atau dua kali seminggu.

Perlu waktu beberapa hari untuk mengetahui mana jendela makan dan puasa yang tepat, apalagi jika kita aktif bergerak atau bangun pagi hari dalam kondisi lapar.

Namun menurut Taylor, sebagian besar kalori sebaiknya dikonsumsi sebelum petang. "Orang cenderung memilih lebih banyak makanan padat kalori dan rendah nutrisi di malam hari."

"Metode ini juga memberikan gula darah kesempatan untuk kembali normal saat individu lebih aktif bergerak, sebelum berhenti untuk tidur," katanya.

2. Metode dua kali seminggu (metode 5:2)

Pendekatan ini berfokus pada pembatasan kalori di angka 500 kalori selama dua hari dalam seminggu.

Selama lima hari lainnya, kita menjaga pola makan yang sehat dan normal.

Ketika memasuki dua hari puasa, kita hanya mengonsumsi 200 kalori dan 300 kalori.

Fokus utama kita adalah makanan berserat tinggi dan berprotein tinggi untuk membantu tubuh kenyang dan menjaga kalori tetap rendah.

Kita dapat memilih dua hari puasa dengan jeda satu hari, seperti hari Selasa dan Kamis atau Rabu dan Jumat.

Pastikan kita mengonsumsi jumlah makanan yang sama seperti saat kita tidak puasa.

3. Alternate day fasting

Metode ketiga adalah mengubah atau memodifikasi puasa setiap hari.

Contohnya, kita membatasi kalori di hari puasa hingga 500 kalori atau sekitar 25 persen dari asupan kalori normal.

Pada hari di mana kita tidak sedang berpuasa, kita dapat kembali menerapkan diet yang sehat dan teratur.

Namun menariknya, satu temuan studi menunjukkan individu yang mengikuti pola ini selama enam bulan secara signifikan meningkatkan kadar kolesterol LDL (atau kolesterol jahat) setelah enam bulan berhenti diet.

4. Puasa 24 jam

Metode ini melibatkan puasa penuh selama 24 jam yang biasanya hanya dilakukan sekali atau dua kali dalam seminggu.

Kebanyakan orang berpuasa dari waktu sarapan hingga sarapan, atau waktu makan siang hingga makan siang keesokan harinya.

Namun metode ini berisiko menimbulkan efek samping seperti kelelahan, sakit kepala, mudah marah, lapar dan kekurangan energi.

Jika mengikuti metode ini, kita harus kembali ke pola makan normal dan sehat ketika sedang tidak berpuasa.

Berita tentang menu diet lainnya

Adblock test (Why?)


Aturan Makan ala Menu Diet Puasa 'Intermittent Fasting', Cara Sehat untuk Menurunkan Berat Badan - MSN
Read More

No comments:

Post a Comment

7 Menu Sarapan Ini Bisa Kempiskan Perut Buncit - detikSumut

Medan - Ternyata menu sarapan yang tepat bisa membantu menghilangkan perut buncit loh. Menu sarapan yang baik ini juga tidak membuat perut...