BANYUWANGI, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Festival Pangan Non Beras (Fepanora) yang rutin digeber sejak 2020 kembali digeber. Tahun ini, kegiatan tersebut dilangsungkan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Blambangan.
Penyelenggaraan Fepanora tahun ini mengambil tema “Dengan Pangan Lokal, Hidup Sehat, Aktif dan Produktif”. Sebanyak 25 Tim Penggerak (TP) PKK se- Banyuwangi berpartisipasi dalam kegiatan diselenggarakan Sabtu (17/9) tersebut.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperta dan Pangan) Banyuwangi M. Khoiri mengatakan, terdapat empat rangkaian acara dalam Fepanora tahun ini. Pertama, lomba kreasi pangan non beras dan non terigu yang diikuti oleh 25 TP PKK tingkat kecamatan. Kedua, apresiasi pelaku usaha pangan non beras, hotel, dan usaha mikro kecil, dan menengah (UMKM). Ketiga, peluncuran buku elektronik menu pangan non beras. Serta yang keempat peresmian aplikasi menu pangan beragam, bergizi, seimbang, dan aman.
Berbagai olahan makanan dan minuman dipamerkan oleh para peserta. Bahan bakunya beragam, mulai dari jagung, singkong, ganyong, kentang, talas, dan ubi. Ada pula berbagai olahan dari daun sawi, daun singkong, daun pepaya, dan sebagainya. Kemudian, tak lupa juga ada olahan buah-buahan seperti lemon, kelapa, buah naga, dan sebagainya.
“Selain lomba kreasi menu pangan non beras juga dilakukan pemberian penghargaann kepada hotel, restoran, dan pelaku Usaha mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang telah mengembangkan menu pangan non beras. Juga dilakukan peluncuran (launching) aplikas menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) serta launching e-book menu pangan non beras non terigu,” kata Khoiri.
Para juri kemudian melakukan proses penilaian terhadap olahan makanan dan minuman dari masing-masing peserta. Usai dilakukan proses penilaian, juri yang berasal dari akademisi Universitas Negeri Jember (Unej), Perkumpulan Chef Profesional Indonesia, Pelaku UMKM Desa Sragi, dan TP PKK Banyuwangi Kelompok Kerja (Pokja) 3, mengumumkan pemenang lomba kreasi pangan non beras dan non terigu. Hasilnya, lomba yang menyediakan hadiah total Rp 45 juta ini terpilih10 pemenang
Rika, perwakilan PKK Kecamatan Licin, merasa bahagia atas keberhasilan timnya dalam memenangkan lomba ini. “Alhamdulillah, hasilnya memuaskan. Semoga dengan kemenangan ini, kami bisa termotivasi untuk belajar lebih baik lagi,” ujarnya.
Dengan kemenangan itu, PKK Kecamatan Licin berharap bisa mengajak masyarakat untuk memanfaatkan produk olahan non beras. “Semoga masyarakat bisa memanfaatkan singkong yang berlimpah di desa. Untuk jangka panjang, bisa dibuat tepung agar tidak terbuang,” ujar Rika.
Sementara itu Bupati Ipuk Fiestiandani melalui Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Banyuwangi Arief Setiawan berharap Fepanora mampu menjadi sarana untuk menguji inovasi kreativitas dari ibu-ibu PKK. Inovasi ini menjadi bagian yang penting, sehingga perlu adanya kegiatan untuk memotivasi yaitu dengan mengapresiasi inovasi tersebut.
Arief menjelaskan, inovasi atau sesuatu yang baru adalah hal yang penting dalam memulihkan ekonomi rakyat. Inovasi yang dihadirkan oleh TP PKK ini diharapkan mampu diterapkan di masyarakat. “Akhirnya, kegiatan ini (Fepanora) nantinya akan menjadi sebuah kegiatan entrepreneur atau kegiatan yang berkaitan dengan sustainable economy,” pungkasnya. (cw3/sgt)
Fepanora Berhasil Suguhkan Menu Kreasi Pangan Non Beras - Radar Banyuwangi
Read More
No comments:
Post a Comment