Restoran Kanada Hapus The Vladimir dari Menu Utama - CNN Indonesia

Jakarta, CNN Indonesia --

Sebuah restoran khusus kentang goreng di Kanada menghilangkan menu mereka yang diberinama Presiden Rusia selama perang di Ukraina, The Vladimir.

Penggemar kentang goreng mereka menyebut menu tersebut dengan nama The Vladimir. Namun sempat berganti nama dengan poutine yang memiliki makna sama dengan bahasa Prancis sekaligus nama lain Putin, poutine.

Hanya saja, mengutip AFP, beberapa pelanggan sempat protes. Mereka pun menggantinya dengan nama The Volodymyr untuk menghormati Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky

"Kami juga sedikit merendahkan Putin dengan mengubah nama makanan tersebut menjadi nama Presiden Ukraina," ungkap Yannick de Groote dari restoran kentang yang bernama Frites Quoi tersebut.

Pemilik Frites Quoi!, yang memiliki lebih dari selusin gerai di provinsi Quebec dan beberapa di Prancis, apolitis dan suka bercanda, katanya.

Sebagian besar hidangan Frites Quoi! lainnya mengolok-olok orang-orang terkenal atau mengisyaratkan bahan-bahan mereka seperti The Kimchi, The Picashew atau L'eau a la Bush -- perpaduan yang menggugah selera dalam bahasa Prancis dan George W. Bush.

Vladimir telah ditambahkan ke menunya ketika Putin terpilih kembali sebagai presiden pada tahun 2012.

"Ketika orang-orang menyadari bahwa Putin menjatuhkan bom (di Ukraina), pada saat itu kami memutuskan untuk membuat perubahan menu," kata de Groote.

Di Prancis, restoran lain bernama La Maison de la Poutine mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima "panggilan penghinaan dan bahkan ancaman" dari orang-orang yang salah mengaitkan hidangan utamanya dengan presiden Rusia.

"La Maison de la Poutine tidak terkait dengan rezim Rusia dan pemimpinnya," katanya.

(chs)

[Gambas:Video CNN]

Adblock test (Why?)

Restoran Kanada Hapus The Vladimir dari Menu Utama - CNN Indonesia
Read More